Puisi Dan Ucapan Selamat Hari Kemerdekaan Dirgahayu HUT RI Ke-71, 17 Agustus 2016
KARTUREJEKI.COM Bangsa Indonesia akan merayakan HUT RI Ke-71 tepatnya pada hari rabu, 17 Agustus 2016 yang akan datang. Agen Poker Dipastikan kemeriahan memperingati HUT RI kali ini akan meriah melebihi peringatan HUT RI tahun kemarin, banyak perlombaan yang akan disajikan pada agustus kali ini seperti panjat pinang, lomba balap karung, lomba pidato, lomba puisi dan lainnya. Selanjutnya bagi Anda yang sekarang ini sedang mencari puisi untuk lomba agustusan maka kali ini iwarta akan sedikit memberikan contoh puisi bertajuk “KITA MASIH BERJUANG” juga “MERAH PUTIH” Puisi ini bisa dipakai oleh Anda untuk lomba di Sekolah atau Lomba ditempat lain.
Puisi Hari Kemerdekaan RI Ke-71 ini Agen Bandar Kiu kami ambil dari berbagai sumber dengan tujuan menjadi referensi bagi Anda yang akan mengikuti lomba puisi. Diketahui, apabila pada tahun ini Indonesia merdeka yang ke 71 tahun dan artinya sudah lama generasi muda mengisi kemerdekaan dengan hal terbaik supaya bisa mengangkat nama bangsa dimata dunia. Dunia akan kagum pada Indonesia apabila generasi muda lakukan sesuatu hal yang positif. Dengan mengadakan acara pada agustusan seperti lomba hiburan dan pendidikan hal ini salah satu cara menumbuhkan jiwa patriotisme pada diri kita. Agen Domino
MERAH PUTIH
Merah putih!!
Jaman dahulu kala, sebelum sang Merah Putih berkibar gagah
dibelai, dipeluk angin pembawa kemerdekaaan,
engakau hanyalah bak lambang harapku,
Walau kau mewakili bangsa yang tidak berdaya,
Tidak bernama dalam sejarah dunia,
namun kau selalu tersimpan dalam lubuk hatiku,
lambang kasihku bagi nusaku.
Merah putih!!
kini, aku lihat kau terkibar gagah di tengah bangsa
menjadi lambang kebangsaanku yang berada di timur raya,
kau menjadi panji perjuanganku
kejar segenap kemuliaan bagi bangsaku,
Demi Tuhan yang menciptakan bangsaku,
selama masih ada nafas dalam dadaku,
masih ada denyut darahku akan menjadi penyiram medan
tidak akan kembali sang merah putih masuk pada lipatan.
KITA MASIH BERJUANG
Terbangun daku, terloncat dari duduk,
Ku layangkan pandang yang jauh nan keliling,
Ku lihat hari sudah sangat terang, jernihkan falak,
Telah lamalah kiranya fajar pun menyingsing
Ku isap udara,
legalah rasa dada,
Ku pijak tanah
tiada terasa guyah,
Ku dengar bisikan
hatiku yang rawan:
“kita semua masih berperang,
kita semua harus berjuang!”
Bak dendang yang menyayu kalbu,
bangkitlah hasrat damba yang larang,
berharap menuju medan ridla untuk menyerbu:
“bersama sanak saudara turut bejuang!”
0 komentar:
Posting Komentar